Contoh Kasus Hak Kekayaan Intelektual Dan Analisisnya
Contoh kasus Hak Kekayaan Intelektual ini sering terjadi. Maka dari itu, HaKI sangat penting bagi pencipta, pelaku usaha baik perorangan atau kelompok. Hak Kekayaan Intelektual yang sempat viral seperti merek ayam geprek bensu atau Ruben Onsu.
Pada sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang menimpa Ruben tersebut sebenarnya sudah naik sampai ke Mahkamah Agung. Ini bertujuan supaya mendapatkan HaKI hak paten dari merek geprek ruben onsu atau bensu tersebut.
Selain sengketa HaKI pada merek geprek onsu, ada kasus HaKI lainnya yang cukup ramai. Kasus HaKI ini terjadi berkaitan dengan merek dagang dari kalangan nasional dan internasional. Berikut adalah beberapa contoh kasus HaKI yang pernah terjadi.
Kasus Hak Kekayaan Intelektual Monster Energy Company
Kasus Hak Kekayaan Intelektual terjadi pada Monster Energy Company dengan Andria Thamrun. Terjadinya kasus ini terjadi pada 7 November 2014. Pada kasus HaKI ini terjadi berkaitan dengan merek “Monster”.
Perusahaan Monster Energy Company telah mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual sejak 1992. Jadi, tidak heran jika perusahaan ini mengajukan gugatan kepada Andria Thamrun karena menggunakan merek yang sama.
Perusahaan Monster Energy Company merasa keberatan merek “Monster” milik Andria karena Perusahaan Monster Energy Company telah mengantongi HaKI.
Meskipun dari pihak Andria juga telah terdaftar HaKI untuk merek tersebut di Kementerian Hukum. Namun, gugatan dari AS tertolak karena gugatan yang telah diberikan terhadap HaKI merek kepada Andria bersifat kabur dan prematur.
Kasus Hak Kekayaan Intelektual IKEA
Kasus Hak Kekayaan Intelektual terjadi juga pada tahun 2013. Terjadi HaKI merek antara IKEA (Intan Khatulistiwa Esa Abadi) dengan IKEA System B.V (IKEA) dari Swedia.
Namun, Mahkamah Agung menolak kasasi IKEA yang telah menuntut merek IKEA Indonesia. Penolakan HaKI tersebut terjadi pada tanggal 2 Februari 2016.
Hak Kekayaan Intelektual merek IKEA dinyatakan sudah terdaftar di Dirjen HaKI tertanggal 20 Desember 2013. Pendaftaran HaKI merek IKEA sudah dinilai sah.
Dengan begitu, sudah jelas siapa yang berhak menyandang HaKI merek IKEA hingga sampai saat ini.
Kasus Hak Kekayaan Intelektual Donald Trump
Kasus Hak Kekayaan Intelektual juga terjadi antara Donald Trump dengan pengusaha retail Indonesia. Kasus HaKI ini terjadi pada tahun 2014. HaKI tentang merek memang sering terjadi. Namun, kasus HaKI satu ini cukup unik.
Letak keunikan kasus HaKI antara Donald Trump dengan pengusaha retail Indonesia ada pada fakta bahwa pengusaha retail menggunakan merek “Trumps” dan mendapatkan merek tersebut terdaftar HaKI di Dirjen HaKI Indonesia.
Merek “Trumps” yang terdaftar HaKI memang sudah terkenal. Banyak yang menilai merek Trumps milik Robin Wibowo telah menyerupai merek “Trumps” tersebut, sehingga terjadi sengketa merek.
Kasus Hak Kekayaan Intelektual Toyota Lexus
Kasus HaKI yang selanjutnya terjadi antara Toyota Lexus dengan ProLexus. Merek “ProLexus” yang menjadi sengketa HaKI tersebut. Sengketa HaKI tersebut terjadi antara perusahaan lokal dengan internasional.
Sengketa HaKI terjadi pada merek “ProLexus” milik Welley Karlan dengan perusahaan otomotif yang sangat terkenal dari Jepang yaitu Toyota Jidosha Kabushiki Kaisha.
Welley Karlan sendiri telah terdaftar sejak 28 Januari 2014. Sedangkan Toyota dengan merek “Lexus”-nya telah terdaftar sejak 7 Desember 2012. Merek “Lexus” di Indonesia sudah populer. Jadi, untuk pengalihan merek harus diperjuangkan.
Hak kekayaan Intelektual memang sangat penting sekali. Jadi, jika Anda memiliki usaha, karya, merek atau brand sebaiknya segera daftarkan HaKI Anda.
Cara mudah mendaftarkan HaKI Anda adalah dengan menghubungi segera Konsultan HKI Patendo agar merek anda terlindungi dan tidak digunakan orang lain, terima kasih.